Desa Nglebeng

Sejarah Desa Nglebeng

Menurut sumber cerita dari para sesepuh Desa Nglebeng masa kini, terjadinya Desa Nglebeng dimulai sekitar tahun 1700-an, ketika itu ada seorang pelarian putri cantik dari kerajaan Majapahit yang mencari perlindungan demi menjaga keselamatan dirinya dari pengejaran musuh – musuhnya, berhari – hari bahkan berbulan – bulan putri itu melakukan perjalanan yang amat melelahkan, masuk kampung keluar kampung bahkan naik gunung turun gunung tidak mengenal siang maupun malam untuk menemukan tempat yang mereka anggap aman untuk keselamatan dirinya. Hingga pada suatu hari putri yang cantik itu masuklah pada sebuah perkampungan yang masih berupa semak – semak belukar yang belum ada penduduknya, kampung itu hanya dihuni  oleh beberapa orang saja, di tempat inilah putri itu merasa menemukan tempat yang cocok untuk menjaga keselamatannya.

Hal yang dilakukan oleh putri  di tempat yang mereka anggap aman adalah dengan cara masuk kesebuah sentongan atau kamar tidur dirumah salah satu penduduk desa dan tidak keluar – keluar hingga berbulan – bulan lamanya yang pada bahasa jawa-nya disebut  “NGEBLENG ”

Di tempat dan dengan cara melakukan ngebleng itulah sang putri itu mendapatkan keselamatan dari bahaya yang mengancamnya, hingga seiring dengan pertukaran waktu – kewaktu tempat dimana sang putri itu  sembunyi semakin banyak penduduknya dan menjadilah sebuah desa kecil yang miskin namun damai, dari perbuatan sang putri melakukan “NGEBLENG” itulah akhirnya terbentuklah sebuah desa yang saat ini lidah jawa menyebutnya  desa “NGLEBENG” yang mulai  gencar disebutnya pada sekitar tahun 1800-an dibawah kepemimpinan “Demang Gede”. Masa kepemimpinan demang Gede berlaku seumur hidup hingga sekitar tahun 1898, setelah Demang Gede Lengser dari kepemimpinannya roda pemerintahan di pimpin oleh Ki Demang Pancal yang melaksanakan kepemimpinan hingga tahun 1932,  tak ubahnya seperti masa pemerintahan Demang Gede bahwa masa pemerintahan Demang Pancal-pun berlaku seumur hidup dan tidak ada kemajuan dalam bidang apapun karena masih dalam pengaruh Kabinet Kolonial Belanda. Setelah Demang Pancal lengser  dari jabatannya desa ini  dipimpin oleh Mbah Bangkok yang memimpin hingga tahun 1946.

Pada masa kepemimpinan mbah Bangkok inilah Desa Nglebeng mulai ada kemajuan, masyarakat mulai mengenal pertanian dan nelayan. Kemajuan ini bisa kita lihat dari peninggalan masa pemerintahan mbah Bangkok yang berupa Bangunan sebuah “EMBUNG”/kolam yang tujuannya untuk dipamerkan kepada para penggede pemerintah Belanda yang dalam bahasa kerennya sekarang disebut tempat “WISATA”  dan berlokasi di Banyuripan. Embung tersebut selain berfungsi untuk tempat pameran juga berfungsi sebagai pengairan sawah para petani disekitarnya.

Mbah bangkok lengser kemudian diganti oleh Lurah NITI HARJO, beliao termasuk lurah yang berhasil dalam memimpin desa Nglebeng dan masa kepemimpinanya berakhir pada tahun 1968, pada masa kepemimpinan lurah Niti Harjo ini juga disebut masa keemasan yang dibuktikan dengan peninggalannya berupa ;

1. Masuknya dukuh Bulu dalam wilayah Desa nglebeng
2. Dibangunnya SDN Nglebeng II
3. Dibangunnya SDN I
4. Diadakannya PBH ( pemberantasan buta huruf)
5. Dibangunnya SDN III
6. Pembangunan masjid Selorok
7. Pembangunan Masjid Nglebeng
8. Dibangunnya balai desa pertama di rumah lurah Niti Harjo pada tahun 1952.
9. Dibangunnya Dam Miri untuk pengairan sawah, dan berupa irigasi lainnya.

Lurah Niti Harjo berhenti pada tahun 1968 pucuk pimpinan Desa Nglebeng di  pegang oleh Lurah Esan hingga tahun 1975, dan pada tahun 1976 Desa Nglebeng dipimpin oleh Lurah Marsahit yang memimpin hingga tahun 1992.

Mulai tahun 1992 itulah Desa Nglebeng mulai melaksanakan pemilihan kepala desa yang mana mulai tahun 1992 sampai tahun 1999 desa Nglebeng dipimpin oleh Kepala Desa Suharto, Kepala Desa Suharto habis masa jabatannya Desa Nglebeng dipimpin oleh Kepala Desa Imam Rifai hingga tahun 2007, dan pada tahun 2007 itulah desa Nglebeng melaksanakan pemilihan kepala Desa untuk yang ketiga kalinya hingga mulai tahun 2007 sampai sekarang Desa Nglebeng di kepalai oleh Kepala Desa SUPARNO.